Senin, 23 Maret 2009

MeTamorF q syNg MeTaMorF q MaLaNg


ini ni Foto-Foto anak-anak Biologi 2008 yang dikasih nama Metamorf.,
asal muasal terpilihnya kata metamorf itu adalah dengan perdebatan yang sengit dan dengan musyawarah yang ala kadarnya akhirnya terpilihlah kata metamorf yang diambil dari kata metamorfosis.,
pengennya sih Bio'08 bisa bermetamorfosis dari ulat menjadi kupu-kupu yang indah.,
bisa jadi sesuatu yang menarik dan indah walaupun awalnya adalah seekor ulat yang lemah.,
itu harapan kami untuk Metamorf Bio'08..


metamorf Biologi 2008.,
di sini adalah tempat manusia-manusia yang pada umumnya lumayan cerdas dalam bidang biologi.,
tapiiiiiiiiiiiiii penghuni metamorf ini sangat amat keras kepala (klo m batu kayanya lebih keras penghuni metamorf dech)

sang koti (Rizki Rahmadina) udah susah payah bikin masyarakatnya kompak, makmur, damai, dan sejahtera.,
namun hasilnya adalah NOL BESAR.,
tetap ajah masyarakatnya pada gak aktif dan gak kompak.,

klo ibarat negara.,
metamorf ini adalah negara yang baru berkembang.,
negara yang mudah diserang.,
kenapa ??
karena penghuninya pada gak peduli dan gak kompak.,


PR buat Koti kami tercinta yaitu bikin motamorf jadi angkatan paling kompak bisa jadi kebanggaan dan teladan oleh angkatan lain.,

kapan bisa selese t PR yach ??

humM kapan-kapan ajah dech.,



Temen-temenku sayang.,
kakak-kakakku tercinta.,
q mnta tolong banget kita jangan jalan sendiri-sendiri dunk.,
please kasih sedikit aja kepedulian kalian buat metamorf.,
metamorf gak bakal berrevolusi tanpa kepedulian kalian semua..
aku harapkan.,
Mga aJa qT bsa Bermetamorfosis menjadi lebih baik (ha ? masa sih bisa ??)

Selasa, 17 Maret 2009

ada wetland di Tungkaran !! parT 2

setelah mengedarkan mata lebih lama di sekitar tungkaran, sebuah rumah yang berdiri kokoh di atas wetland ini menarik pemandangan mata. Ternyata bukan hanya flora dan fauna yang menjadi penghuni wetland di tungkaran ini, sebagian masyarakat juga ikut berperan menjadi penghuni wetland hijau ini. Wetland ini memang layak dijadikan sebuah permukiman, karena selain kaya akan flora dan fauna, kesuburan tanahnya juga tidak diragukan. Warga memanfaatkan wetland ini untuk menopang ekonomi. Untuk mengisi waktu luang biasanya warga memancing disekitar wetland ini. Hampir semua warga di sekitar wetland ini juga memanfaatkan wetland untuk bertani dan berternak. Banyak terdapat padi-padi yang sengaja ditanam di pinggiran dan dalam wetland dan terdapat pula pohon pisang yang ditanam di sekitar wetland. Bebek-bebek ternakan warga juga sesekali berenang dan melintas di sekitar wetland ini.
















Berbagai keindahan alam ditawarkan di wetland ini, namun pemandangan tersebut dirusak dengan adanya sampah yang dibuang oleh tangan-tangan jahil masyarakat yang tidak peduli akan lingkungan wetland ini. Sampah tersebut tentunya dapat merusak lingkungan sekitar wetland, pertumbuhan flora dan fauna sekitar wetland akan terganggu. rusaknya wetland ini tentunya sangat merugikan warga setempat, karena aktifitas warga sebagian besar tergantung pada wetland ini. Diperlukannya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan wetland ini, agar wetland ini tetap terjaga keindahannya, serta agar spesies flora dan fauna di dalamnya tidak punah, selain itu kita juga akan kehilangan tempat penampung air hujan. Banyak dampak negatif yang akan diterima jika wetland ini rusak dan akhirnya hilang.


ada wetland di Tungkaran !!

Wetland merupakan suatu perairan yang bersifat alami ataupun buatan, tetap atau sementara dengan perairan yang mengalir maupun tenang, tawar, asin atau payau dengan kedalaman kurang dari 6 meter saat surut.
Wetland mempunyai banyak peranan bagi kehidupan. Sebagian masyarakat menggantungkan kehidupannya pada wetland, berbagai spesies flora dan fauna yang unik pun banyak terdapat pada wetland. Jika dikelola dengan baik wetland dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi yang menarik.


Hamparan hijau nan indah ini bukan merupakan sebuah lapangan, tetapi hamparan hijau yang luas ini merupakan sebuah wetland alias lahan basah yang dipadati oleh eceng gondok. Lahan basah yang hijau ini terdapat di sebuh desa bernama Tungkaran yang berada di kecamatan Martapura, kabupaten Banjar, provinsi Kalimantan selatan yang mempunyai letak geografis pada titik 3o 37’ 22,8” S 114o 42' 09,2” E. Wetland ini dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor selama kurang lebih 20 menit dari kota Banjarbaru. Luas wetland ini kurang lebih sekitar 25 hektar.


Pertumbuhan eceng gondok (Eicchorina cressipes) di daerah wetland ini sangat cepat dan tidak terkendali, sehingga wetland ini sebagian besar di dominasi oleh eceng gondok. Eceng gondok biasanya dianggap sebagai gulma di perairan, padahal sebenarnya eceng gondok mampu berperan sebagai penangkap polutan logam berat, dan sebagai penyerap residu pestisida. selain itu eceng gondok juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk kerajinan. Selain eceng gondok terdapat juga berbagai tumbuhan lain seperti teratai (Nymphaea sp), kayapu, kiambang (Salvinia molesta), purun tikus (Eleocharis dulcis), kangkung air (Ipomoea aquatika) dan banyak lagi berbagai tumbuhan lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Wetland ini bukan hanya kaya akan berbagai macam tumbuhan tapi juga kaya akan berbagai jenis ikan salah satunya yaitu ikan sepat (Trichogaster pectoralis).